Ibu Hamil Bijak: Mengetahui Obat yang Aman untuk Setiap Kondisi

image_title_here
Helo Healthies!,
Kehamilan adalah masa yang indah tetapi juga penuh tantangan bagi calon ibu. Kondisi tubuh yang berubah membuat ibu hamil rentan mengalami berbagai macam keluhan seperti mual, nyeri, dan infeksi. Walaupun begitu, ibu hamil harus berhati-hati dan selektif dalam mengonsumsi obat karena bisa jadi obat yang dikonsumsi berdampak pada janin yang dikandung.

Berikut ini adalah beberapa tips penting bagi ibu hamil dalam mengonsumsi obat:

1. Konsultasikan dengan dokter dan apoteker
image_title_here
Sebelum mengonsumsi obat apapun, ibu hamil disarankan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter dan apoteker. Dokter akan memberikan rekomendasi obat yang aman berdasarkan usia kehamilan dan kondisi ibu. sedangkan apoteker akan memberikan informasi terkait keamanan obat yang diresepkan dokter serta memberikan edukasi terkait penggunaan obat saat masa kehamilan, Sebisa mungkin hindari mengonsumsi obat tanpa resep dokter, namun jika tidak memungkinkan untuk ke dokter, pastikan ketika anda pergi ke Apotek untuk membeli obat bebas, anda bertemu dengan Apotekernya langsung

2. Perhatikan label obat, efek samping obat, Dosis
image_title_here
Bacalah dengan teliti label pada kemasan obat. pada label kemasan obat akan memuat banyak hal termasuk indikasi, efek samping obat serta dosis yang akan ada gunakan, Pastikan obat tersebut aman untuk ibu hamil dan janin, dan pastikan ibuh hamil paham efek samping yang mungkin terjadi, serta pastikan juga dosis yang anda gunakan/ konsumsi sudah sesuai anjuran dokter Jika ragu, tanyakan ke dokter atau apoteker.

3. Hindari obat herbal
image_title_here
Obat herbal atau suplemen belum tentu aman bagi ibu hamil, meskipun berasal dari bahan alami. Beberapa jenis obat herbal dapat memicu kontraksi rahim atau mengganggu perkembangan janin. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter maupun apoteker sebelum mengonsumsi obat herbal untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.

4. Batasi konsumsi kafein dan antiinflamasi
image_title_here
Kafein dalam kopi, teh, dan minuman bersoda perlu dibatasi konsumsinya bagi ibu hamil. Berdasarkan beberapa jurnal dan pedoman terbaru, rekomendasi asupan kafein yang aman untuk ibu hamil adalah tidak lebih dari 200 mg per hari.

hal ini diperkuat dari sebuah penelitian dari The American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan asupan kafein kurang dari 200 mg per hari untuk ibu hamil.

dalam penelitian lain kohort prospektif di Norwegia juga menemukan konsumsi kafein harian ≥ 205 mg (setara > 2 cangkir kopi reguler) selama kehamilan dikaitkan dengan berat badan lahir bayi yang lebih rendah.

sedangkan pada sebuah meta analisis dari observational studies menyimpulkan konsumsi kafein maternal >300 mg/hari dikaitkan dengan peningkatan risiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.

Sedangkan Obat antiinflamasi seperti ibuprofen dan aspirin harus dihindari karena dapat menghambat produksi progesteron yang mana kedua obat ini dipercaya dapat mengganggu perkembangan janin. Tanyakan ke dokter maupun apoteker terkait obat pengganti yang lebih aman jika Anda membutuhkan pereda nyeri.

5. Berhati-hati dengan antibiotik
image_title_here
Beberapa jenis antibiotik tidak dianjurkan bagi ibu hamil karena dapat diserap ke dalam tulang janin dan menghambat pertumbuhannya. Antibiotik golongan tetrasiklin dan fluorokuinolon misalnya berisiko terhadap janin, kecuali jika memang sangat dibutuhkan dan atas pertimbangan serius dari dokter.

6. Jangan campur obat sembarangan
image_title_here
Hindari mengonsumsi beberapa jenis obat sekaligus tanpa rekomendasi dokter karena dapat menimbulkan interaksi obat yang membahayakan ibu dan janin. Jika mendapat resep obat baru, informasikan ke dokter obat apa saja yang sedang Anda konsumsi. konsultasikan juga kepada apoteker terkait ada tidaknya interaksi obat yang anda konsumsi, nantinya apoteker akan menyarankan pemberian jarak konsumsi obat, ataupun akan memberikan anda rekomendasi obat yang lebih aman

7. Simpan obat dengan benar
image_title_here
selain ketujuh tips diatas, yang tak kalah penting anda lakukan adalah menyimpan obat sesuai dengan anjuran penyimpanan, misalkan untuk obat sediaan tablet disimpan di tempat sejuk, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan dari jangkauan anak-anak. Perhatikan tanggal kedaluwarsa dan Masa Pakai sebelum mengonsumsi obat. Obat kedaluwarsa tidak lagi aman dan bisa berbahaya bagi ibu hamil. anda dapat berkonsultasi dengan apoteker terkait penggunaan obat yang sedang anda jalani

Setiap ibu hamil tentu menginginkan yang terbaik bagi kehamilannya. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam mengonsumsi obat dan selalu konsultasikan dengan dokter maupun apoteker. semoga tips yang saya bagikan bermanfaat bagi ibu hamil


Salam Hormat

apoteker firman


Referensi
Prawirohardjo, S. (2014). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Abushaikha, L., Eftekhar, Z. (2022). Drug use during pregnancy: A review on pharmacokinetic changes and clinical recommendations. Saudi Pharmaceutical Journal, 30(9), 1349-1358.

Lee, E., Maneno, M.K., Smith, L., Weiss, S.R., Zuckerman, I.H., Wutoh, A.K., Xiao, H., Blobaum, P.M. (2006). National patterns of medication use during pregnancy. Pharmacoepidemiol Drug Saf., 15(8), 537–545.

Haas D.M., Marsh D.J., Dang D.T., Parker C.B., Wing D.A. (2022). Prescription and other medication use in pregnancy. UpToDate.

Bérard, A., Sheehy, O. (2014). The Québec Pregnancy Cohort—Prevalence of Medication Use during Gestation and Pregnancy Outcomes. Paternal Exposure and Pregnancy Outcome, 108(4), e455–e462.

Sengpiel V, et al. Maternal caffeine intake during pregnancy is associated with birth weight but not with gestational length: results from a large prospective observational cohort study. BMC Med. 2013;11(1):42.

Chen LW, et al. Maternal Caffeine Intake During Pregnancy is Associated with Risk of Low Birth Weight: A Systematic Review and Dose-Response Meta-Analysis. BMC Med. 2014;12(1):174.

ACOG Committee Opinion No. 462. Moderate caffeine consumption during pregnancy. Obstet Gynecol. 2010;116(2 Pt 1):467–468.
Apoteker/ Phamacist, Content Creator